Minggu, 27 Mei 2012

MINGGU BIASA V: Sakit? Butuh Dokter Dong…(Oleh: Erick M. Sila)

Minggu, 5 Februari 2012 Bacaan I : Ayub 7:1-4.6-7 Bacaan II : 1 Kor 9:16-19.22-23 Injil : Mrk 1:29-39 Bapa, ibu, saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, dalam Injil hari ini kita mendengar bagaimana Yesus memyembuhkan ibu mertua Petrus yang sakit. Kemudian, walaupun hari suda mulai gelap, saat orang seharusnya beristirahat, Yesus masih bersedia menolong orang-orang yang sakit. “maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan” (Mrk 1:33-34). Yesus bertindak sebagai seorang dokter. Dalam perkikop diatas, penginjil tidak menjelaskan mengapa Yesus mau berbuat demikian. Namun kita dapat menduga bahwa Yesus berbuat demikian karena ia mencintai orang-orang yang menderita. Yesus ingin membebaskan keluarga-keluarga yang mengalami penderitaan dengan menyembuhkan mereka yang sakit. Dengan demikian betullah apa yang dikatakan oleh St. Paulus dalam bacaan kedua hari ini yakni senasib dan sepenaggungan dengan orang yang menderita untuk menarik simpati mereka. Namun, Yesus berbuat lebih dari itu, Yesus malahan membebaskan mereka dari penderitaan, mengubah duka cita menjadi suka cita karena tertolong dari penyakitnya. Melalui pekerjaan yang mulia ini, Yesus tidak meminta imbalan jasa atau upah seperti Paulus yang juga tidak meminta upah demi pewartaan Injil. Yesus menyembuhkan mertua Simon Petrus. Tentu kita bisa membayangkan bagaimana senangnya Yesus bahwa ibu mertua Simon yang telah disembuhkan dari demamnya, kemudian melayani Yesus. Sikap “Tahu terima kasih” kepada Tuhan telah ditunjukkan oleh ibu mertua Simon. Kiranya juga patut kita kembangkan dalam kehidupan kita setiap hari. Selanjutnya kita telah membaca dan mendengar bahwa “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Mrk 1:35). Penginjil tidak menjelaskan mengapa Yesus berdoa. Dalam bagian Injil lain, kita temukan juga bagaimana Yesus berdoa (Mrk 6:46; Mrk 14:32-34), yaitu pada saat-saat penting, saat orang-orang memahami secara keliru tugasnya sebagai Mesias. Maka ketika Yesus diberitahu bahwa Ia dicari orang-orang, Yesus malah pergi menghindar, pergi ke tempat lain. Di sini Yesus mau mengajarkan juga kepada kita agar kita tidak melekatkan hati kita pada suatu tempat, suatu benda dan sebagainya. Jika suatu tempat menyenangkan bagi kita, kita memilih tetap tinggal di situ, dan jika tidak menyenagkan, maka kita akan cepat-cepat pergi dari tempat itu. Yesus tidak demikian, Yesus tidak mau terikat pada suatu tempat, sebab tugas perutusan-Nya adalah untuk semua orang. Simon dan para murid yang lain rupanya mengharapkan bahwa Yesus tetap tinggal di Kapernaun dan memanfaatka kepopuleran-Nya karena Dia dapat mengusir banyak setan dan menyembuhkan banyak orang sakit. Kita juga terkadang seperti Simon dan para murid lainya itu. Kita selalu mengharapkan yang enak-enak saja. Kita lebih mengikuti orang-orang yang memiliki nama populer dan sebagainya. Akan tetapi, para murid belum mengerti akan misteri keselamatan yang sesungguhnya. “Marilah kita pergi ke kota-kota lain yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itulah Aku datang” (Mrk 1:38). Injil hari ini juga mengajak kita semua untuk mencontoh Yesus, bagaimana Dia “menyapa” orang-orang dengan menyembuhkan penyakit mereka; namun Ia juga tidak mau “diikat” supaya tetap bebas menjalankan tugas perutusan-Nya. Di sela-sela kesibukkan-Nya, Yesus selalu berdoa. Mudah-mudahan kita semua, umat sekalian yang hadir di sini juga tidak pernah melupakan doa, di tengah kesibukan sehari-hari, sebab dalam doa kita menemukan kekuatan baru, menemukan inspirasi baru umtuk lebih maju, lebih berkembang terutama dalam iman. Semoga dengan pewartaan Injil dan teladan Yesus Kristus kepada kita hari ini, tidak berlalu begitu saja, melainkan marilah kita merenungkannya di dalam hati kita masing-masing dan mengamalkannya dalam setiap langkah hidup kita. Semoga. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar